Rabu, 13 Oktober 2010

Kepada Istri dan Anak

Ada cinta yang kadang terabaikan, bukan karena tak berarti besar tapi karena cara pengungkapan yang berbeda..

Kita semua tahu, cinta Ibu tak akan pernah terbayar dengan apapun dimuka bumi ini, tapi bukankah cinta Bapak pun juga tak akan pernah terbayar dengan apapun dimuka bumi ini, meski Alkitab dalam ayatnya hanya mengucapkan Bapak satu kali tapi sungguh cinta Bapak pun sesungguhnya tak pernah pudar..

Ingat, ketika Ibu sedang mengandung, Bapak yang paling khawatir akan kesehatan Ibu dan anaknya, Bapak yang setianya menunggu Ibu, meringankan tugas Ibu, memijit pinggang dan kaki Ibu, mengelus perut Ibu, menenangkan hati Ibu, dan menemani Ibu, itu semua dilakukannya ditengah kesibukan-kesibukannya, ditengah kantuk dan lelahnya, dan ditengah giat-giatnya mencari nafkah untuk buah hati yang akan segera lahir..

Ingat, ketika kita lahir dan mulai tumbuh berkembang, Bapak yang paling protektif menjaga kita, Bapak yang membantu Ibu mengganti popok kita di tengah malam meski baru pulang malam dan esoknya harus kembali mencari nafkah, memijit punggung Ibu yang menurut dokter itu dapat meningkatkan ASI, menemani Ibu dalam setiap kerepotannya, setidaknya baginya itu dapat menyenangkan dan membahagiakan istrinya kalau ia tidak sendiri..

Ingat, seorang Bapak, dengan cintanya, pergi pagi pulang malam mungkin malah ada yang beberapa minggu atau bulan sekali baru kembali pada keluarganya, tak ada yang lain karena cintanya pada istri dan anak-anaknya..setiap tetes peluh yang membasahi tubuhnya tak akan dihelanya karena cintanya pada istri dan anak-anaknya..keluh kesah jauh darinya hanya ingin melihat istri dan anak-anaknya tersenyum kala ia berjumpa dengan mereka..

Ingat, seorang Bapak, dengan lelahnya, ia sempatkan bermain dengan anak-anaknya, menjadi kambing jalan merangkak pun ia lakukan hingga anak-anaknya pun tertawa bahagia, sosoknya yang selalu dinantikan oleh istri juga anak-anaknya, tak ada lelah yang ia tampakkan..

Ingat, seorang Bapak, dengan kesabarannya, ia turutkan semua permintaan istri dan anak-anaknya, meski ada kecewa hampiri diri mereka, dengan kesabarannya ia hadapi dengan senyuman, hingga syukur itu selalu ada..

Ingat, seorang Bapak, dengan harapnya, hanya ingin yang terbaik untuk keluarganya, hanya ingin memberikan yang terbaik untuk keluarganya, berharap rejeki yang halal untuk keluarganya, rejeki yang berlimpah untuk keluarganya, yang tentu saja datangnya dari Tuhan Yesus Yang Maha SegalaNya..

Cinta Bapak begitu berarti besar, ia yang mencari nafkah, menghidupi keluarga, ia lakukan dengan ikhlas dan lapang..dengan penuh kesadaran akan tanggungjawabnya..

Cinta Bapak begitu berarti indah, ia selalu berusaha untuk selamatkan keluarganya dari segala pintu neraka, ia didik dan jaga istri dan anak-anaknya menjadi pribadi-pribadi tangguh yang selalu ingat akan Tuhannya, Tuhan Yesus Yang Maha SegalaNya

Bapak dan Ibu, adalah sosok cinta yang berbeda, namun mereka berpadu satu dalam ikatan rumah tangga, menjadi indah, menjadi bermakna, Bapak dengan kekuatannya, Ibu dengan kelembutannya.

Cinta Bapak tak akan pernah pudar meski Tuhan hanya mengucapkan sekali dalam Firmannya, meski negara tak menetapkan hari Bapak, cintanya tetap mengalir indah, mengajarkan banyak hal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar